160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Ribuan Pelajar di Aceh Larut dalam Zikir Serentak Peringati Hari Guru Nasional

BANDA ACEH, KABARGAYO| Hujan gerimis yang menguyur bumi Aceh, Jum’at pagi tidak menyurutkan semangat ribuan pelajar serta para guru untuk mengikuti zikir akbar yang di inisiasi oleh Dinas Pendidikan Aceh bertempat di SMK 1, 2 dan 3 Banda Aceh, beberapa hari lalu.

Kegiatan zikir akbar ini dilakukan serentak diseluruh negeri Rencong melalui teknologi Zoom Meeting.

Zikir akbar ini sebuah perjalanan untuk mengenang para jasa pengabdi, para guru dalam rangka memperingati HUT Persatuan Guru Nasional Indonesia (PGRI) tahun 2025.

Tak ada yang beranjak, semua hanyut dalam kekhusukan lantunan zikir, doa serta syukur.

Kegiatan dengan tema “Mutiara Cinta untuk Guru” ini menghadirkan kolaborasi spiritual yang jarang dilakukan. Jarak yang terpisah antara ribuan siswa pelajar di Aceh menyatu dalam sambungan Zoom. Suasanya begitu kuat dan erat terasa, teduh dan hening usai memanjatkan doa.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin, S.Pd., MSP, dalam sambutannya menegaskan dzikir dan doa bersama ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi menjadi ruang refleksi untuk menghormati ketulusan perjuangan para guru.

“Tahun ini peringatannya berbeda. Kami meminta seluruh siswa-siswi SMA, SMK, SLB, dan MA di Aceh untuk melakukan dzikir dan doa bersama demi para guru kita, mereka yang telah mengabdikan hidupnya mendidik generasi Aceh. Terutama untuk guru-guru yang menjadi korban konflik, korban tsunami, serta mereka yang telah mendahului kita semua,” ujar Murthalamuddin.

Ia menambahkan bahwa guru adalah pelita kehidupan yang menerangi perjalanan para murid, tak kenal lelah berbagi ilmu tanpa mengharap balasan.

“Dedikasi guru tidak mungkin terbalas dengan kata-kata. Mereka adalah cahaya yang menuntun langkah kita. Karena itu kegiatan Mutiara Hati ini kami gagas sebagai bentuk penghormatan yang tulus atas jasa-jasa mereka,” lanjutnya.

Dalam pernyataan tambahannya, Plt Kadisdik Aceh juga menekankan pentingnya membangun karakter spiritual siswa sebagai pondasi pendidikan di Aceh.

“Dzikir ini menjadi pengingat bahwa pendidikan bukan hanya soal ilmu, tetapi juga akhlak dan penghormatan. Kami berharap kegiatan ini menanamkan rasa cinta dan hormat yang lebih mendalam kepada guru, serta memperkuat ikatan antara siswa dan pendidiknya,” ungkapnya.

Kegiatan dzikir akbar ini turut menghadirkan penceramah Muhajirul Fadhli, alumni Sudan yang juga Dosen UIN Ar-Raniry.

Penulis, JURNALISA

KABARGAYO.CO.ID ~ KRITIS, INDEPENDEN & TERPERCAYA

You might also like