
TAKENGON, KABARGAYO – Lokasi kumuh dan strategis akan dijadikan sebagai ruang transaksi antara masyarakat dan pedagang. Lain itu, giat ini akan menjadikan suasana Kabupaten yang dikenal dengan wisata Danau, Alam, pegunungan dan buah-buahan ini akan terasa nyaman dan teduh.
Semua kita “akrab” dengan nama pasar Bale Atu. Tempat tumbuh kembangnya perekonomian masyatakat Gayo.
Lokasi pasar, saat ini terlihat sangat kumuh dipagi hari. Karena beberapa bagian sudut menjadi lokasi sampah menumpuk.
Keinginan pemerintah yang saat ini tengah mengalakkan parawisata bersih tentu menjadi tangungjawab bersama.
Pasar Bale Atu yang selama ini kesanya bau, semraut akan dikelola oleh pemuda setempat. Lahan (Kosong) pasar akan diisi UMKM dengan berbagai macam kuliner dan makanan siap saji.
Tentu hal ini akan menjadi baik dan positif. Selain lingkungan menjadi asri, lain itu pemuda desa mendapatkan “hasil” dari UMKM. Pertama untuk jaminan kebersihan lingkungan.
Pertumbuhan ekonomi rakyat harus kita gerakan. Apalagi saat ini masyarakat Gayo sudah mulai berani berdagang.
“Ini adalah hal positif dan perlu kita kembangkan untuk membangkitkan perekonomian rakyat. Lain itu untuk kebersihan lingkungan desa,” ujar Haili Yoga yang giat-giatnya merangsang semua pihak.
Disampaikan Bupati, pasar Bale Atu sejak dulu sudah mempunyai nama besar dan dikenal.
“Dulu pasar inpres Takengon sangat dikenal, jadi sepakat kita akan bangkitkan kembali, karena saya mendengar keluhan masyarakat pasar Bale Atu menjadi tempat pembuangan sampah sementara, kedepan jangan lagi ada,” ucap Haili kepada masyarakat stempat dan para pelaku usaha, 12 April 2025.
Pasar UMKM Bale Atu akan mulai beroperasi dari pukul 16.00-23.00 Wib malam.
Pola kehidupan masyarakat yang saat ini mulai berubah. “Dimana-mana masyarakat saat ini ingin mencari makanan diluar rumah, UMKM tempatnya,” ajak Haili Yoga.
Bupati juga menyampaikan Pasar Mall Bale Atu, nanti akan dijadikan pusat perbelanjaan oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke Aceh Tengah.
“Mall Pasar Bale Atu lantai dua kita akan buat pusat perbelanjaan oleh-oleh kerajinan lokal kerawang gayo dan sovenir nantinya,” tutur Bupati.
Sebagai kota wisata, disampaikan Bupati semua sektor untuk mendukung Parawisata harus dibangkitkan. “Kita akan buat terminal-terminal agar wisatawan membelanjakan uangnya di Takengon,” tutup Haili Yoga. Jurnalisa