160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Catatan Musyawir ; Siapa Bilang Gampang Jadi Wartawan?

By: Musyawir | Wartawan WASPADA

ADA yang bilang jadi wartawan itu gampang. Cuma bermodalkan kartu pers, bahkan bisa cetak sendiri, atau membeli seharga teri, lalu bebas masuk kemana suka. Wartawan harus kerja profesional.

Kartu pers dianggap sebelas-dua belas dengan senjata. Jika perlu, tarik pelatuk sembari menggebrak meja, lalu rupiahpun mengalir deras seketika.

Seganas itukah seorang wartawan???

Tentu saja tidak. Cita-cita luhur pers sejati tidak pernah menolerir praktek ala koboi tersebut. Ini sebabnya, hanya mereka yang benar-benar siap, mampu menjalani profesi mulia ini. Dengan Kode Etik Jurnalistik yang harus menjadi panduan.

Selain kompetensi, seorang pemburu berita juga wajib memiliki fondasi iman yang kuat, sehingga siap mengorbankan kepentingan pribadi dan keluarga demi orang banyak; siap menghadapi beragam godaan serta tantangan, dan harus siap hidup jauh dari kata enak.

“Jangan mimpi bisa kaya dari profesi wartawan!!!, “Begitulah nasehat keras Adnan NS, Tokoh Pers Aceh, ketika kami mengutarakan niat untuk melamar kerja sebagai wartawan di Harian Waspada, tahun 2006 silam. Ketika itu, Adnan menjabat sebagai kepala perwakilan Waspada provinsi Aceh.

“Jadi wartawan itu berat. Sebelah kaki kita di dekat penjara dan sebelah lagi di dekat jurang neraka. Kalau mau kaya, berniaga saja,” pesan Adnan NS dihadapan Allahyarham guru jurnalistik kami, Alm M.Jakfar Achmad.

Tamsil Adnan tentu saja bukan isapan jempol belaka. Kenyataannya, tidak sedikit jurnalis tersesat di jalan yang benar karena terpedaya kemilau harta atau tahta,  dan banyak pula yang terpaksa mendekam di balik jeruji penjara, bahkan sampai meregang nyawa hanya karena menguak sebuah fakta. *

 

You might also like