160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Perang Bintang Pilkada 2024 Aceh Tengah, “Menanti Tangan Dingin Putra Terbaik Gayo”

Penulis; Jurnalisa,  Pemred  Kabargayo.co.id

Pilkada Aceh Tengah akan menarik. Kenapa!..karena para kontestan yang saat ini menjadi bakal calon bupati, semua telah pernah “mencicipi dan nikmatnya” duduk sebagai pejabat daerah.

Kita mulai sesuai urutan abjad; Alhudri mengawali kesuksesan dari bawah sebagai ASN dan pernah ditempatkan di beberapa posisi penting saat Ir. Nasaruddin memimpin Aceh Tengah.

Lalu kemudian di masa Gubernur Zaini Abdullah Alhudri dipercaya dibeberapa posisi penting terakhir sebagai Kadis Pendidikan Aceh dan seterusnya pernah menjabat Penjabat Bupati Aceh Tengah dan Penjabat Bupati Gayo Lues. Tentu asam garam pemerintahan sudah pernah dilalui.

Selanjutnya ada Bardan Sahidi, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini pernah menjabat sebagai wakil rakyat di tingkat kabupaten (Aceh Tengah) selama dua priode.

Tak puas di daerah, Bardan bertarung ke DPR Aceh melalui kendaraan partai PKS dan dua kali menjadi perwakilan rakyat Aceh Tengah di Provinsi Aceh. Tentu hal menangani keresahan rakyat juga pernah ditanganinya selama menjabat sebagai wakil rakyat di parlemen.

Haili Yoga mantan Penjabat Bupati Bener Meriah selama hampir dua tahun, mendapat kepercayaan Kemendagri karena prestasi dan ketangguhanya dalam membangun dan menuntaskan banyak hal pelayanan di Kabupaten serumpun Gayo, Bener Meriah.

Haili yang menapaki jejak ASN dari dasar juga mempunyai visi dan misi sebagai bakal calon bupati yang akan bertarung di arena pilkada 2024 dengan penuh optimistis akan memenangkan kontestasi pilkada 2024.

Haili banyak dikagumi masyarakat Bener Meriah dan didoakan duduk menjabat sebagai bupati Aceh Tengah, karena kiprahnya dalam menata “Redelong” banyak mendapat apresiasi dari semua kalangan.

Kemudian “bertarung” kembali, mantan Bupati defenitif 2017-2021 Shabela Abubakar yang pernah mengecam manis dan pahitnya sebagai pemimpin, apalagi saat menjadi bupati Shabela di “hempang” dengan datangnya bencana Covid-19 yang mengerus anggaran, hingga apa yang menjadi cita-cita sebagai pemimpin belum terlaksana sepenuhnya.

Dan keinginan kuat untuk melanjutkan priode kedua, didukung relawan akan terus meminta dan mencari dukungan rakyat Aceh Tengah, melanjutkan program yang belum sempurna dimasa dirinya menjabat.

Perang Bintang!…Mungkin kalimat ini yang bisa kita sematkan dalam pilkada 2024 tahun ini. Bagaimana tidak masyarakat saat ini masih bingung menentukan pilihan, walau proses klaim dukungan terus berlanjut, dan bahkan menjadi fenomena tak wajar dan tidak mewakili semua elemen rakyat.

Sebenarnya untuk membangun Aceh Tengah yang sudah diciptakan tuhan dengan keindahan alam yang sangat menakjubkan, sangat sederhana. Cukup memberikan masukan bagi warga yang bergerak dibidang masing-masing.

Contohnya wisata, berikan pemahaman bagaimana cara menyambut tamu dengan ramah dan murah. Selanjutnya genjot PAD.

Begitu juga terkait kopi rakyat. Aceh Tengah yang memiliki hamparan kopi terluas di Sumatera, harus menjadi prioritas pemimpin kedepan. Menjadikan perkebunan rakyat sebagai satu aset yang membangakan, sehingga menjadi target utama pemerintah.

Hari ini, semua belum tersentuh dengan baik di dua hal tadi, Pariwisata dan perkebunan kopi rakyat.

Belum lagi masalah ESDM ASN yang kian timpang didaerah ini. Ada orangnya Sekda, ada orangnya asisten dan ada orangnya bupati.

Sehingga membangun program terarah dan bersatu untuk berkelanjutan, jauh dari jabatan masyarakat. Karena ASN memiliki kepentingan kelompok dan saling sikut, dalam menjalankan tugas.

Di Aceh Tengah Orang kaya, makin kaya Yang miskin makin papa. Ketimpangan. Kita menantikan pemimpin yang bisa membalikan kondisi sempurna dan ekonomi merata.

Agar tanoh Gayo yang kaya sumber daya alam, bisa bangkit dari keterpurukan. Bahkan kalau tidak hati-hati, akan jatuh ke jurang keterpurukan dan kehilangan generasi emasnya.

Hari ini rakyat menanti program kerja riil bakal calon bupati, bukan sekedar mencari dukungan semata, yang sifatnya hanya memperkuat kelompok-kelompok. Entahlah!….

 

 

You might also like