
TAKENGON, KABARGAYO – Menyikapi situasi global ditingkat Kabupaten Aceh Tengah saat ini, Reje Desa Arul Pertik, Mahyuddin mengurai bahwa saat ini ekonomi masyarakat “morat-marit” akibat situasi yang tidak pasti.
Pertama Ekonomi secara global sedang tidak perbihak kepada masyarakat, apalagi saat ini inflasi di Aceh Tengah sedang tidak baik. Masyarakat tidak mempunyai daya beli yang bagus, apalagi saat ini komoditi kopi sedang dalam kondisi tidak dalam masa panen.
“Bisa kita katakan morat-marit kondisi ekonomi masyarakat saat ini. Lain itu harga tinggi daya beli tidak ada. Kopi yang menjadi andalan masyarakat belum memasuki masa panen,” ungkap Mahyuddin.
Dampak ekonomi ini menurut Mahyuddin akan berdampak pada pilkada 2024 yang sudah didepan mata. Masyarakat menurut Mahyuddin cenderung tidak peduli terhadap perhelatan pesta rakyat diakhir tahun ini.
“Wajar saja begitu, karena ekonomi tidak bagus semua akan cenderung tidak peduli. Masyarakat hanya memikirkan bagaimana makan esok hari,” jelas Mahyuddin.
Mahyuddin sebagai Ulu rintah di tingkat desa menyarankan agar para kandidat bakal calon bupati agar memperhatikan situasi secara global di Aceh Tengah. Artinya bakal calon bupati harus betul-betul memahami “arena” bagaimana menarik hati rakyat.
“Bakal calon harus memahami karakter masyarakat hari ini. Masyarakat kalau sudah tidak peduli mereka tidak akan menghiraukan semua. Ini butuh strategi dalam meraih hati rakyat,” kata Mahyuddin.
Harapan lain bagi bakal calon jangan ciptakan kubu-kubu yang akan memecah belah rakyat ditingkat bawah. Pemilu adalah ajang memperkuat silaturahmi dan saling memberikan nilai positif dari bakal calon.
“Maka jualan para kandidat harus cerdas, tidak bisa hanya menjual bual-bual semata,” lanjut Udin sapaan hari-harinya.
Tantangan lainya, adalah ESDM disemua tingkatan harus menjadi perhatian semua pihak. Artinya daerah berhawa sejuk ini, dalam keadaan tidak baik-baik saja.
“Kita tidak lagi berdiskusi, kita tidak lagi berkesenian dan kita tidak lagi berdebat untuk pembangunan,” ungkap Mahyuddin ini artinya kita disedang dalam keadaan dalam tidak baik-baik saja.
Pilkada ini tantangan bagi kita semua masyarakat Aceh Tengah memilih yang terbaik dari yang paling baik dan mempunyai ESDM yang mumpuni, harap Mahyuddin.
“Masyarakat harus cerdas dan tidak tergiring dalam politik transaksional. Agar demokrasi kita berjalan baik dan menjadi contoh diluar sana,” harapan Mahyuddin. Jurnalisa