TAKENGON, KABARGAYO | Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah melihat kenyataan yang terjadi dilapangan. Serta mendengarkan langsung keluhan para pemimpin Puskesmas serta Rumah Sakit Umum Daerah Datu Beru Takengon.
Ada pasienya yang tidak mendapatkan pelayanan di daerah pelosok. Ada Ibu Hamil yang tidak mendapatkan asupan yang cukup selama 24 hari pasca Bencana Alam.
Semua tercurah dari para penjaga garda Kesehatan di beberapa Puskesmas yang selama bencana bekerja tanpa pamrih. Begitu juga di Rumah Sakit Umum Datu Beru. Relawan sigap dalam mencukupi kebutuhan air dan berbagai hal menyangkut nyawa pasien.
Budi Gunadi datang memberikan sport semangat agar semua menyelesaikan misi kemanusian ini dengan kekuatan penuh.
Bukan hanya memberikan wejangan. Budi Gunadi juga turun kelapangan melihat Kesehatan para pengungsi.
Tidak hanya itu, Budi Gunadi juga mendatangi langusung Rumah Sakit Datu Beru. Melihat pasien-pasein hingga berdialog bersama staf dan semua komponen RS. Datu Beru.
Gunadi sempat menikmati nasi goreng telur dadar dibuat oleh personil Rumah Sakit Datu Beru. Nasi goreng pada masa darurat tentu tidak seperti Nasi Goreng di Jalan Merdeka, Jakarta.

Namun Budi Gunadi terlihat lahap menyantap sajian dari bawahan Direktur Rumah Sakit Umum Datu Beru, dr. Gusnarwin itu.
Budi sempat menegaskan pemerintah pusat berkomitmen memastikan kebutuhan dasar kesehatan terpenuhi. “Khususnya diwilayah terdampak bencana,” kata Budi Gunadi.
Tim Menteri Kesehatan juga membawa Genset, Water Purifier manual serta dukungan logistik kesehatan. “Harapanya fasilitas kesehatan bisa tetap beroperasi dengan baik dan pelayanan tidak terhenti bagi masyarakat,” ujarnya lagi.
Sebagai Menteri Kesehatan Budi Gunadi juga menjanjikan kepada pihak Rumah Sakit Umum Daerah Datu Beru, akan memberikan alat Kesehatan Cath Lab Jantung, alat bedah saraf serta tenaga spesialis yang kurang.
Direktur Rumah Sakit Datu Beru, dr. Gusnarwin,Sp.B menyampaikan ucapan terimakasih atas kunjungan Bapak Menteri Kesehatan Budi Gunadi yang telah memberikan semangat penuh bagi para tenaga medis dan perawat di Kabupaten Aceh Tengah.
Sebut Gusnarwin, diawal pekan pertama pasca bencana alam Kementerian juga telah membantu kebutuhan mendesak untuk kebutuhan cuci darah (Hemodialisis) serta obat-obatan.
Penulis, JURNALISA