160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Ramai- Ramai Mendadak Menjadi “Toke Minyak” Di Tengah Bencana Alam

TAKENGON, KABARGAYO | Dibeberapa persimpangan jalan di Kota Takengon mendadak banyak masyarakat yang berjualan BBM.

Masyarakat menjual BBM hasil perjuangan berat (katanya) harus menempuh Medan lumpur yang payah di kawasan Kampung Kamp Kabupaten, Bener Meriah.

Hasan salah seorang pedagang minyak dadakan mengatakan mereka pergi membeli minyak dari Kamp Bener Meriah. Untuk satu liter minyak disana (Kamp) dijual seharga Rp.22 ribu perliter.

Dirinya (Hasan) membeli sebanyak sepuluh jerigen untuk dijual kembali di Aceh Tengah. Hasan menjual dengan harga Rp.30 ribu perliter dengan keuntungan Rp.8 ribu perliternya.

“Untuk mencapai Kamp sangat membutuhkan tenaga dan semangat. Disana kami mendapatkan minyak dari masyarakat yang membawa dari Lhoksemawe,” jelas Hasan, 13 Desember 2025.

Di Kota Takengon ada ratusan pedagang minyak yang duduk dan berdiri disimpang-simpang jalan protokol. Awalnya beberapa hari lalu minyak Pertamax sempat dijual seharga Rp.70 ribu perliter.

Namun setelah menjamur (Toke minyak) dadakan ini harga pasar turun menjadi Rp.30 ribu rupiah.

Warga yang membutuhkan minyak berharap ada kontrol dari pemerintah terkait penjualan BBM ini.

“Harus ada kontrol, agar harga tidak dimainkan dalam kondisi bencana saat ini,” sebut Aman Santi warga Kota Takengon.

Penulis, JURNALISA

KABARGAYO.CO.ID ~ KRITIS, INDEPENDEN & TERPERCAYA

You might also like