160 x 600 AD PLACEMENT
160 x 600 AD PLACEMENT

Ketua DPRK Fitriana Mugie Ikut Serta Rombongan Relawan Kemanusian Donasi Peduli Gayo Menyeruak Kabut dan Jalan Terjal

TAKENGON, KABARGAYO | Dalam rombongan relawan kemanusian penjemputan beras melalui jalur KKA ternyata ada seorang wanita tangguh. Dia berjalan ditengah kabut, hujan dan angin yang tidak bersahabat.

Dia tidak goyah dan goyang dengan alam yang dingin serta lumpur yang mengotori badan. Dia Fitriana Mugie, Ketua DPRK Aceh Tengah, beberapa hari ini dalam satu video, menyuarakan jeritan hati rakyatnya yang mulai serba kekurangan dan meminta pihak Provinsi dan Pusat segera membuka akses, masuk dan keluar Aceh Tengah.

Diakhir video berdurasi tidak lama itu suara Ketua DPRK itu sempat terisak menahan gejolak atas derita rakyatnya.

Aceh Tengah telah 13 hari terisolasi, ketersediaan pangan menipis (semua bahan pokok-red). Disebagian desa masyarakat mulai mengkonsumsi pisang dan umbi-umbian untuk bertahan.

Mungkin atas dasar ini Fitriana Mugie bergerak bersama relawan Donasi Peduli Gayo, menuju Kam di Kabupaten Bener Meriah.

Dengan tongkat ditangan didampinggi rombongan, Fitriana Mugie berjalan melalui Medan sulit melintasi bekas keganasan air yang memotong badan jalan dan menjatuhkan jembatan jalan nasional KKA 26 November 2025 lalu.

Dalam video beredar Fitriana Mugie terlihat memegang dua bungkusan bantuan yang sempat tertahan di Lhokseumawe.

“Tidak mudah, tapi harus kuat bersama relawan untuk masyarakat Aceh Tengah. Kondisi rakyat harus memaksa semua pihak bergerak dan mencari solusi agar semua bisa pulih dari bencana ini,” ungkap Fitriana Mugie melalui telepon seluler.

Tim relawan kemanusian donasi peduli Gayo “mengevakuasi” 2 ton beras, Mie Instan dan telur.

Untuk mencapai titik jemputan barang tim harus melalui berbagai rintangan dengan jarak tempuh 2,5 jam. Kemudian kembali dengan membawa beban beras 15 kilogram per-orang dengan jarak tempuh (bersama beban) hingga 3 jam kembali ke titik awal.

Ketersediaan bantuan donasi sebanyak 8 ton di Lhokseumawe dengan kekuatan tenaga sekitar 70 orang, akhirnya hanya bisa membawa 2 ton beras ke Takengon.

“Medan jalan KKA belum pulih. Kita hanya bisa membawa 2 ton, maksimal kerja relawan kemanusian ini. Apalagi medanya sangat payah ditambah hujan dan kabut,” kata Bro Mugie pimpinan relawan.

Penulis, JURNALISA

KABARGAYO.CO.ID ~ KRITIS, INDEPENDEN & TERPERCAYA

You might also like