TAKENGON, KABARGAYO | Beberapa untai tali masih mengelantung dari atas kubah Masjid Agung Ruhama. Dan ada juga tali yang dirakit menjadi tangga untuk mencapai puncak kubah.
Heboh proyek pengerjaan Kubah Masjid Agung Ruhama yang diduga di Mark Up oleh pelaksana. Namun, memang sejauh ini belum diketahui siapa yang mengerjakan.
Dugaan Merk Up tercium oleh beberapa masyarakat yang mengatakan mustahil dengan dana Rp.906,7 Juta pengerjaanya hanya mengecat dan menempel beberapa bagian Kubah yang bocor.
Anggaran dengan nilai yang fantastis itu berasal dari Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) Tahun 2025.
Kegiatan ini sempat juga dikritik oleh pengiat aktivis Ruhdisahara. Aktivis iji menilai adanya indikasi telah terjadi Mark Up dalam pengerjaan di Rumah Allah itu.
Dari beberapa sumber mengatakan kalau kegiatan tersebut dikerjakan oleh CV. Kenko Wina dan diawasi CV Wagasly Multi Creation. Wajat saja aktivis Ruhdisahara curiga karena pengerjaan diduga tidak sesuai dengan volume pekerjaan dilapangan.
“Ada pekerjaan pengecatan, pendempulan, dan penggantian seng bawah kubah yang nilainya tidak logis jika dibandingkan dengan standar harga satuan di pasaran. Ini mengindikasikan adanya permainan angka dan kemungkinan intervensi dalam proses perencanaan maupun penentuan rekanan,” tegas Ruhdisahara curiga menyampaikan kepada awak media beberapa hari lalu.
Berkembang di masyarakat Pengerjaan dilapangan oleh warga pegasing bernama Jul. Namun Jul sendiri mengaku hanya beberapa kali mengantar Bambu untuk kebutuhan material saat pengerjaan.
“Saya hanya mengantar Bambu ke areal masjid, atas dasar permintaan mereka yang kerja, untuk pranca,” kata Jul singkat, 2 Nobember 2025.
Lain sumber mengatakan, kontraktor hanya mengerjakan menganti seng atap masjid, talang air, paralon, menempel bocor serta melakukan pengecatan.
Sejauh ini siapa yang mengerjakan masih “misteri”. Begitu juga apa saja sebenarnya pengerjaan di Masjid Agung Ruhama yang menjadi Aicon wisata Religius di Takengon.
Dan untuk diketahui tahun lalu, akibat pengerjaan dan korupsi yang terjadi di Masjid Agung Ruhama beberapa orang telah mendekam di Rutan Tipikor Kaju.
Penulis, JURNALISA