 
             
						TAKENGON, KABARGAYO | Puskesmas Atu Lintang menjadi pembicaraan dalam beberapa hari ini. Pasalnya sarana kesehatan yang berada di Kecamatan itu kondisinya sangat memprihatinkan, karena lantai dan tempat tidur ada bercak darah pasien yang tidak dibersihkan.
Nah, oleh masyarakat yang melihat kondisi itu mempublikasikan ke media sosial hingga menjadi virah dan ditanggapi miring.
Puskesmas sebagai pelayan masyarakat harusnya bersih. Dan mendukung semangat Bupati Haili Yoga yang mengajak semua tenaga medis untuk melayani masyarakat dengan semangat dan menjaga kebersihan.
Namun sayang Puskesmas Atu Lintang ini dengan ungahan video yang beredar, tampaknya tidak mengindahkan ajakan pimpinan daerah.
Bercak darah pasien yang divideokan sangat mencerminkan pimpinan Puskesmas Atu Lintang “berbalik belakang” dengan harapan Haili Yoga.
Badri Aktivis Gayo meminta Bupati Haili Yoga segera mengevaluasi kinerja pimpinan Puskesmas Atu Lintang yang abai terkait kebersihan ruangan penanganan pasien.
“Ini tidak bisa dibiarkan. Harusnya puskesmas itu bersih dan steril dari sisa sisa pengobatan pasien. Pimpinan Puskesmas abai dengan kebersihan dan kenyamanan pasien lain,” kata Badri, 23 Oktober 2025.
Yang parah lagi, masyarakat yang mempublikasikan video terkait kondisi puskesmas tadi (harus) meminta maaf dengan membuat video dan dipublikasikan kemasyarakatan umum.
“Ini artinya pimpinan Puskesmas itu anti kritik dijaman kebebasan saat ini,” lanjut Badri.
Sementara itu Kepala Puskesmas Atu Lintang dr. Eni Maqfirah menjawab telpon Wartawan Harian Rakyat Aceh menyampaikan permintaan maaf atas kejadian yang terjadi di Puskesmas Atu Lintang dibawah pimpinya.
“Saya minta maaf dan kedepan tidak lagi akan terulang kejadian yang sama terkait kebersihan ruangan pasien,” kata dr. Eni Maqfirah.
Penulis, JURNALISA