TAKENGON, KABARGAYO | Warga binaan Rutan Kelas IIB Takengon, Kamis Malam mengelar yasinan bersama dengan seluruh staf dan kepala Rutan didaerah dingin itu.
Rusli sebagai penangungjawab yang biasa disebut Kepala Rutan mengatakan kegiatan itu untuk menumbuhkan jiwa spiritual dan saling mempererat ukhuwah islamiah dilingkungan pemasyarakatan.
“Kegiatan ini penting agar semua warga binaan taat dan mengasah jiwa spiritual sehingga bisa akrab sesama tahanan, mereka menjalankanya penuh dengan kekhusukan,” kata Rusli.
Kegiatan membaca yasinan ini sebenarnya rutin dilakukan setiap malam jum’at. Selain meningkatkan keimanan, kebersamaan juga membentuk karakter jiwa warga binaan.
“Yasinan ini bukan hanya ritual, tapi juga bentuk pembinaan rohani yang mempererat tali persaudaraan antara petugas dan warga binaan. Di sini, tidak ada sekat. Kita semua bersaudara dalam iman,” ujar Rusli dalam sambutannya.
Lokasi yasinan tampak dipenuhi nuansa kebersamaan antara warga binaan serta para staf rutan.
Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an menggema dengan merdu, diikuti doa bersama yang dipanjatkan dengan harapan mendapatkan keberkahan, keselamatan, serta ampunan dari Allah SWT bagi semua yang hadir, baik pegawai maupun warga binaan.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari pendekatan humanis yang diterapkan di Rutan Takengon, di mana pembinaan tidak hanya menyentuh aspek hukum dan kedisiplinan, tetapi juga spiritualitas dan kemanusiaan.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan nilai-nilai kebaikan dan memperbaiki diri. Kami berharap, warga binaan yang keluar dari sini tidak hanya bebas secara fisik, tapi juga siap kembali ke masyarakat dengan hati yang bersih dan iman yang kuat,” harap Rusli.
Penulis, JURNALISA