Guru Bimbingan Konseling Takengon Silaturahmi Bersama MPD Dengan Tetesan Air Mata

TAKENGON, KABARGAYO | Beberapa guru perwakilan Bimbingan Konseling (BK) yang berada di Takengon, sampaikan keluhan yang paling dalam kepada Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh Tengah.

Para guru BK sempat meneteskan air mata saat mereka menceritakan kisah menangani pelajar dimasa teknologi saat ini.

Pihak guru BK ini meminta “Perlindungan” untuk menyampaikan masalah yang dihadapi. Seribu satu masalah dihadapi yang harusnya mendapatkan perlindungan dari lembaga-lembaga terkait.

Rosida menyampaikan keinginannya penanganan yang harus dikoordinasikan bersama keluarga wali murid.

Lain itu Sainah, juga tak kalah penting dengan linangan air mata dirinya menceritakan kisah pilu seorang siswa yang selalu terlambat datang kesekolah, karena faktor keluarga.

“Kami tidak lelah dan menyerah tapi bagaimana penanganan para pelajar perlu ada penanganan secara serius dari semua pihak untuk mencari solusi, agar generasi Gayo kedepan tidak tertatih-tatih menghadapi masa depan,” ungkap Sainah dihadapan Komisioner MPD, 29 Agustus 2025.

Begitu juga dua orang guru BK lainya yang selama menangani siswa bermasalah disekolah.

Ketua MPD Zulfikar menyarankan kedepan harus ada dialog antara Guru BK dan Forkopimda Kabupaten. “Kita seriusi ini,” kata Ketua MPD, karena penanganan generasi harus “keroyokan”.

“Kita akan upayakan pertemuan dalam Coffee morningkah, atau langsung difasilitasi lembaga dinas pendidikan yang dihadiri MPD, Polri, Kejaksaan dan MPD, PGRI, MPU serta lainya,” ungkap Zulfikar Fikri. Jurnalisa