
TAKENGON, KABARGAYO – Pacuan Kuda dalam perhelatan bergengsi Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut Ke-XXI 2024 di Aceh Tengah usai sudah.
Kegiatan itu meninggalkan seribu tanya bagi pendatang yang heran melihat antusias masyarakat Gayo menyaksikan cabang olahraga berkuda yang diperlombakan.
Semua berbahagia mendapatkan rezeki, seperti; pedagang, abang becak, UMKM, masyarakat penyedia lahan parkir, nenas Pegasing terjual sudah.
Dan masyarakat puas dengan luasnya pemandangan arena pacuan Kuda yang dibangun dengan nilai Rp.126 Miliar dari dana APBN.
Hampir ratusan ribu masyarakat tumpah, memenuhi lapangan H. Hasan Gayo. Bagi masyarakat Gayo momen pacuan adalah tradisi yang sangat kental. Lapangan Arena pacuan menjadi lokasi silatirahmi.
Bangunan yang representatif kedepan semoga menjadi tanggungjawab pemerintah daerah untuk merawat dan menjaga. Karena di Indonesia hanya ada tiga lapangan yang bertaraf Nasional seperti Gayo ini.
Jalanan macet. Jarak tempuh yang biasa Kota Takengon-Pegasing hanya memakan waktu 10 menit, dihari pacuan kuda kemarin. Menjadi satu jam dari semangat dan antusias masyarakat yang ingin melihat kuda-kuda pilihan dari provinsi lain.
Lapangan disesaki lautan manusia, payung yang berkembang warna-warni menjadi alat pelindung panas terik matahari.
Sorak sorai penonton riuh, saat Kuda dilepas dan sang joki berusaha mengendalikan kuda, hingga garis Finish.
Pengunjung bahagia, peserta dari provinsi lain sebagai peserta PON Aceh-Sumut ke XXI 2024, heran melihat eforia kehadiran masyarakat menyaksikan pacuan kuda.
“Luar biasa antusias masyarakat Takengon ya. Ini baru pertama saya melihat begitu banyak masyarakat menyaksikan pacuan kuda. Di Sumatera Barat saja tidak begini,” ungkap Sudarto perwakilan dari Jawa Tengah.
Kuda ditungganggi mencapai finish, adalah suatu kebanggaan bagi para pemilik. Menghadirkan belasan kuda untuk bertanding bukan dengan biaya kecil. Sebagian pemilik kuda mengirim dengan pesawat Cargo.
Semua bahagia. Para penjual berbagai macam makanan dan minuman pada dua hari pelaksanaan PON pacuan kuda ludes terjual, begitu juga para penjual pernak-pernik PON.
Masyarakat seputaran lapangan Pacuan Kuda juga kebagian berkah. Halaman dan lokasi pribadi dijadikan lahan parkir dengan harga wajar. Pemasukan tak terduga, demikian kata Yasir seorang warga.
“Ini pemasukan tak terduga, berkah dari PON Aceh-Sumut. Semua masyarakat diseputaran lapangan pacuan kuda mendapatkan cuan lahan parkir,” sebut Yasir dengan wajah berbinar bahagia. Jurnalisa