
TAKENGON, KABARGAYO – Menurunya mutu serta kwalitas pendidikan, tentu tidak kita inginkan, apalagi kalau itu terjadi di Kampung kita. Bayangkan betapa kesalnya kita.
Namun, terkadang kenyataan selalu harus dihadapi satu daerah, seperti Kabupaten Aceh Tengah. Pendidikan terus mengalami dinamikanya, ditambah lagi dugaan ketidak seriusan dinas pendidikan, dalam menuntun semua sekolah kearah yang lebih baik pula.
Satu contoh mulai riuh di dunia maya. Anak-anak sekolah terlihat menjalani proses belajar disalah satu rumah dewan guru, dengan cara gelar tikar. Ini adalah potret buruk dunia pendidikan Aceh Tengah.
Anak-anak belajar tanpa mengunakan meja dan kursi, dan ini terjadi di salah satu Sekolah Dasar (SD) No.6 di Kecamatan Celala.
Sekolah dasar yang mempunyai jumlah siswa sebanyak 104 orang ini mempunyai anak didik kelas I sebanyak 23 orang.
“Anak sekolah kelas 1 jumlahnya 23 orang. Kami terpaksa belajar dirumah dewan guru, karena ada kelas yang rusak. Anak-anak pun belajar tanpa kursi dan meja,” kata salah seorang warga yang namanya enggan ditulis 23 Agustus 2024.
Disampaikanya ada meja dan kursi, namun semua tidak layak pakai. Dengan jumlah siswa sebanyak 104 orang sekolah ini hanya mempunyai 5 ruang kelas.
“Ruang kelas hanya ada 5, satu rusak,” katanya sambil menyeka air mata dengan perasaan sedih.
Pihak Dinas Pendidikan, Kabupaten Aceh Tengah sampai berita ini ditayangkan belum berhasil dikonfirmasi. Jurnalisa