
TAKENGON, KABARGAYO – Sebagai Kota Wisata yang mulai mengeliat, mulai dua tahun lalu. Aceh Tengah berubah drastis, kunjungan wisata meningkat. Setiap akhir pekan jakan-jalan menuju lokasi wisata penuh demikian juga penginapan.
Udaranya yang segar, panorama alamnya yang indah dan warganya yang ramah membuat pendatang betah dan tinggal berhari-hari.
Alam yang indah karunia dari Yang Maha Kuasa patut kita syukuri. Keindahan alam Gayo, bagai lukisan dalam sebuah kanvas tak tertandinggi. Udara yang segar, bersih. Anda yang berkunjung ke Takengon, pasti akan selalu ingin kembali dengan segala kesan dan keramahan penduduknya.
Namun saat ini, sebagai kota yang telah digadang sebagai daerah kunjungan Wisata, Aceh Tengah perlu berbenah dari berbagai sektor. Terutama dari sektor pelayanan terhadap wisatawan yang hadir membawa cuan ke daerah dingin ini.
Keramah tamahan pengelola wisata kiranya kedepan perlu menjadi program utama pemerintah kedepan. Pemerintah perlu didorong (hanya) mengelola sektor wisata semata, hingga menghadirkan Penghasilan Asli Daerah (PAD), tentunya.
Tidak seperti hari ini, bagaimana mau kunjungan wisata (akan) ramai sedangkan fasilitas dan sarana jalan yang tidak seperti yang diharapkan.
Kesemrautan dan kumuhnya kawasan Kota menjadi catatan buruk bagi kunjungan wisata didaerah Gayo saat ini.
Saat ini pemerintah masih abai terhadap sarana jalan berlubang di beberapa titik menuju kawasan wisata.
Burhanuddin salah seorang wisatawan dari luar Aceh Tengah berharap pemerintah harus meyakini wisatawan luar yang datang ke Takengon nyaman. Dengan nyaman pasti wisatawan akan berlama-lama disatu kawasan wisata.
“Kami pasti akan berlama-lama di Aceh Tengah, jika semua dapat kami nikmati dengan tenang dan nyaman. Terutama sarana jalan dan keindahan Kota,” kata Burhanuddin penuh berharap.
Satu tahun lebih pemerintahan Penjabat Bupati Mirzuan.MT Aceh Tengah menurut Burhanuddin tidak semakin menarik untuk dikunjungi. Karena banyak badan jalan yang berlubang dibiarkan, hingga wisatawan luar Aceh Tengah enggan berlama-lama.
“Kami datang mencari keindahan alam Gayo yang teduh dan sejuk. Namun kalau begini terus situasinya tentu wisatawan akan berpikir lagi mengunjungi Gayo,” ungkap Burhanuddin yang datang dengan keluarga, 3 Mai 2024. Jurnalisa